DWI DIUJIWANTI

Sabtu, 19 Mei 2012

MENULIS HARUS BISA, JADI PENULIS PASTI BISA

Penulis dari kota Kendari yang bernama Arham Rasyid namun dikenal sebagai Arham Kendari ini memang top. Namanya mulai dikenal ketika aktif ngeblog di blog indosiar.com (yang sekarang sudah tidak akif). Memulai karir sebagai blogger tidak memulai karirnya yang manis begitu saja perjalanan karirnya tak semulus yang kita bayangkan, banyak pengorbanan yang ia lakukan, yah lewat sarana itulah Arham berekspresi, dan demi meroketkan karirnya Arham punya situs jejaringan sosial seperti facebook, plurk, dan lain-lain. Dari sekian banyak blog dan jejaringan sosial kita mengetahui bahwa seorang Arham merupakan orang yang romantis, humoris, ceria, dan selalu berusaha menghibur orang yang mengaguminya.

Arham rajin menulis artikel-artikel yang lucu dengan gaya penulisan yang santai dan sangat menghibur, inilah salah satu faktor kenapa tulisan-tulisannya disukai oleh banyak orang.

Buku pertama Arham yang berjudul Jakarta Underkompor cetakan pertama juni 2008 dicetak dengan modal Rp 300.000,00 bukunya ditulis sendiri dan mendesain coverpun sendiri, yang langsung laris manis ketika diterbitkan Gramedia Pustaka Utama. Arham sebenarnya lebih menyukai buku Jakarta Underkompor yang dicetak sendiri, karena menurutnya lebih tebal dan sampulnya lebih bagus. Namun cetakan buku ini sangat terbatas alias limited edition. Tahun 2009 ia menyelesaikan buku keduanya, menurutnya 3 tahun menciptakan 2 buku belum bisa dinamakan penulis yang hebat.

 Membacalah dan mulailah menulis, jangan menyimpan tulisan sendiri bangkitkan kepercayaan diri. Tak ada tulisan yang sekali jadi. Boleh sekali jadi, tetapi bukan untuk orang banyak. Itu hanya untuk diri sendiri atau pribadi. Tulislah apa yang kau rasakan, tulislah apa yang kau pikirkan, tulislah apa yang kau inginkan, tulislah apa yang kau kehendaki, tulislah apa yang kau cita-citakan. Itulah langkah awal belajar menulis. Setelah terlatih, barulah melangkah menulis untuk orang banyak. Belajarlah menulis dari kesalahan, jangan belajar menulis, tetapi tidak pernah menulis karna takut salah. Itulah rahasia menulis. Kalau takut lebih dahulu daripada menulis, maka selama itu pula karya anda tidak pernah ada. Jangan takut untuk dikritik. Jadilah penulis yang bermartabat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar